Postingan

Tak Hanya yang Kaya Bisa Sedekah, Mau Banyak Bersedekah Tanpa Uang Bisa Kok

Gambar
Bersedekah adalah salah satu bukti keimanan seorang hamba kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah . Karena bersedekah memerlukan kelapangan hati dan pengorbanan melawan rasa kikir. Lantas haruskah selalu dengan menggunakan harta? Faktanya, banyak orang yang enggan bersedekah atau tidak mampu bersedekah   karena tidak memiliki uang. Tidak perlu khawatir kita bisa bersedekah bukan hanya dengan harta atau uang.   Bagaiman caranya? Diriwayatkan dari hadist muttafaq ‘alaih, sahabat Jabir bin ‘Abdullah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,   “Setiap perbuatan baik adalah sedekah.” Berbuat baiklah dengan semua perbuatan yang disepakati kebaikannya oleh syariat. Bahkan jika tak mampu berbuat baik karena keterbatasan fisik atau cacat, masih ada peluang sedekah dengan pahala yang agung sebagaimana disebutkan dalam hadits dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ucapan yang baik adalah sedekah.”

Ma, kalau Mama tak mau bicara, apa aku mesti belajar dari tetangga yang marah-marah

Gambar
Pada suatu kesempatan, sebulan yang lalu, saya mengantar anak-anak les berenang, saya gendong bayi anak ketiga, karena istri izin mau shalat asar, tidak lama menggendong bayi mungil itu, bayi itu saya ajak duduk di samping sambil mulut saya terus berbicara mengenai benda-benda dan keadaan di sekitarnya. Bayi saya yang baru 10 bulan nunjuk-nunjuk kolam renang sambil berbicara uh..uh..uh.., sepertinya ia ingin berenang. Lalu saya jawab seperti layaknya kepada anak yang sudah bisa bicara dengan intonasi yang kuat dan jelas, saya katakan “cuaca sangat dingin, nanti kesempatan lain kita ke sini lagi untuk berenang”. Di samping saya ada sepasang suami istri nampaknya sama sedang mengantar anaknya les renang, sedang menggendong bayi juga. Mereka menatap saya dengan tatap mata penuh tandatanya, mungkin dia pikir si bapa ini aneh, bayinya gak di “eyong-eyong” malah di ajak duduk dan mulutnya ngoceh gak berhenti bicara kaya bayinya paham aja apa yang dikatakan bapaknya. Saya melihat

Inilah "MEREK" Kosmetik & Perhiasan Muslimah yang Paling Halal, Bahkan Dianjurkan!

Gambar
Dalam islam, seorang wanita begitu dimuliakan. Tak hanya dari fisik saja, tapi juga perbuatan dan ibadahnya semua sudah diatur. Begitu juga soal dandan. Rasulullah SAW bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu’anhu,“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud). Untuk menjadi cantik, wanita bisa menggunakan perhiasan atau makeup, namun untuk wanita muslimah ternyata ada kosmetik khusus, yang sudah pasti halal bahkan dianjurkan. Seperti yang dikutip dari satumedia. 1. Bedak merek “Wudhu” Jika kita ingin wajah kita bersinar, sedap dipandang, pakailah bedak merek ini paling tidak 5 kali sehari. Semakin banyak memakainya semakin bersih dan bersinar, karena bedak yang bermerek “Wudhu” ini tidak mengandung zat kimia. 2. Kalung merek “Istigfar” Jika gunakan kalung

Kebaikan Ibu Sejak Mengandung Kita, Apa Bisa Kita Membalasnya?

Gambar
Kebaikan dari seorang ibu memang sangatlah tulus. Terlihat saat beliau sedang merawat anaknya, bahkan ketika masih dalam kandungan. Tak hanya itu, seorang ibu juga rela melakukan apa saja demi anaknya. Meski dirinya terancam nyawa, dia rela melaluinya asal sang anak tetap selamat. Kebaikan ibu yang begitu besar ini, apa bisa kita sebagai anaknya membalasnya? Diktuip dari inspiradata,  Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi). Kisah di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuany